Penggunaan Tanda Koma yang Benar Menurut PUEBI
Tanda koma adalah tanda baca yang memiliki bentuk mirip apostrof atau tanda petik tunggal tapi diletakkan di garis dasar teks. Beberapa jenis huruf menggambarkannya sebagai suatu garis kecil yang agak melengkung atau kadang lurus, atau seperti angka sembilan yang diisi bagian lubangnya.
Tanda koma digunakan dalam banyak konteks dan bahasa, umumnya sebagai pemisah. Menurut Oxford English Dictionary, kata ini berasal dari bahasa Yunani: komma (κόμμα) yang berarti sesuatu yang dipotong atau klausa pendek.
Penggunaan tanda koma menurut PUEBI
1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.
Misalnya:
Misalnya:
Misalnya:
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Tanda_koma
2. https://puebi.readthedocs.io/en/latest/tanda-baca/tanda-koma/
Tanda koma digunakan dalam banyak konteks dan bahasa, umumnya sebagai pemisah. Menurut Oxford English Dictionary, kata ini berasal dari bahasa Yunani: komma (κόμμα) yang berarti sesuatu yang dipotong atau klausa pendek.
Penggunaan tanda koma menurut PUEBI
1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.
Misalnya:
- Telepon seluler, komputer, atau internet bukan barang asing lagi.
- Buku, majalah, dan jurnal termasuk sumber kepustakaan.
- Satu, dua, ... tiga!
2. Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung, seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan, dalam kalimat majemuk (setara).
Misalnya:- Saya ingin membeli kamera, tetapi uang saya belum cukup.
- Ini bukan milik saya, melainkan milik ayah saya.
- Dia membaca cerita pendek, sedangkan adiknya melukis panorama.
3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya.
Misalnya:- Kalau diundang, saya akan datang.
- Karena baik hati, dia mempunyai banyak teman.
- Agar memiliki wawasan yang luas, kita harus banyak membaca buku.
Misalnya:
- Saya akan datang kalau diundang.
- Dia mempunyai banyak teman karena baik hati.
- Kita harus banyak membaca buku agar memiliki wawasan yang luas.
4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau
ungkapan penghubung antarkalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan
demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun demikian.
Misalnya:- Mahasiswa itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia memperoleh beasiswa belajar di luar negeri.
- Anak itu memang rajin membaca sejak kecil. Jadi, wajar kalau dia menjadi bintang pelajar
- Orang tuanya kurang mampu. Meskipun demikian, anak-anaknya berhasil menjadi sarjana.
5. Tanda koma dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru, seperti o, ya, wah, aduh, atau hai, dan kata yang dipakai sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Nak.
Misalnya:- O, begitu?
- Wah, bukan main!
- Hati-hati, ya, jalannya licin!
- Nak, kapan selesai kuliahmu?
- Siapa namamu, Dik?
- Dia baik sekali, Bu.
6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Misalnya:- Kata nenek saya, "Kita harus berbagi dalam hidup ini."
- "Kita harus berbagi dalam hidup ini," kata nenek saya, "karena manusia adalah makhluk sosial."
Misalnya:
- "Di mana Saudara tinggal?" tanya Pak Lurah.
- "Masuk ke dalam kelas sekarang!" perintahnya.
- "Wow, indahnya pantai ini!" seru wisatawan itu.
7. Tanda koma dipakai di antara (a) nama dan
alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nama
tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Misalnya:- Sdr. Abdullah, Jalan Kayumanis III/18, Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Matraman, Jakarta 13130
- Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Salemba Raya 6, Jakarta
- Surabaya, 10 Mei 1960
- Tokyo, Jepang
8. Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
Misalnya:- Gunawan, Ilham. 1984. Kamus Politik Internasional. Jakarta: Restu Agung.
- Halim, Amran (Ed.) 1976. Politik Bahasa Nasional. Jilid 1. Jakarta: Pusat Bahasa.
- Tulalessy, D. dkk. 2005. Pengembangan Potensi Wisata Bahari di Wilayah Indonesia Timur. Ambon: Mutiara Beta.
9. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki atau catatan akhir.
Misalnya:- Sutan Takdir Alisjahbana, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia, Jilid 2 (Jakarta: Pustaka Rakyat, 1950), hlm. 25.
- Hadikusuma Hilman, Ensiklopedi Hukum Adat dan Adat Budaya Indonesia (Bandung: Alumni, 1977), hlm. 12.
- W.J.S. Poerwadarminta, Bahasa Indonesia untuk Karang-mengarang (Jogjakarta: UP Indonesia, 1967), hlm. 4.
10. Tanda koma dipakai di antara nama orang
dan singkatan gelar akademis yang mengikutinya untuk membedakannya dari
singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
Misalnya:- B. Ratulangi, S.E.
- Ny. Khadijah, M.A.
- Bambang Irawan, M.Hum.
- Siti Aminah, S.H., M.H.
11. Tanda koma dipakai sebelum angka desimal atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
Misalnya:- 12,5 m
- 27,3 kg
- Rp500,50
- Rp750,00
12. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan atau keterangan aposisi.
Misalnya:- Di daerah kami, misalnya, masih banyak bahan tambang yang belum diolah.
- Semua siswa, baik laki-laki maupun perempuan, harus mengikuti latihan paduan suara.
- Soekarno, Presiden I RI, merupakan salah seorang pendiri Gerakan Nonblok.
- Pejabat yang bertanggung jawab, sebagaimana dimaksud pada ayat (3), wajib menindaklanjuti laporan dalam waktu paling lama tujuh hari.
- Siswa yang lulus dengan nilai tinggi akan diterima di perguruan tinggi itu tanpa melalui tes.
13. Tanda koma dapat dipakai di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat untuk menghindari salah baca/salah pengertian.
Misalnya:- Dalam pengembangan bahasa, kita dapat memanfaatkan bahasa daerah.
- Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
- Dalam pengembangan bahasa kita dapat memanfaatkan bahasa daerah.
- Atas perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih.
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Tanda_koma
2. https://puebi.readthedocs.io/en/latest/tanda-baca/tanda-koma/