Proses Terjadinya Petir Di Langit
Petir, kilat, atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan saat langit memunculkan kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan. Beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar yang disebut guruh. Perbedaan waktu kemunculan ini disebabkan adanya perbedaan antara kecepatan suara dan kecepatan cahaya.
Proses terjadinya petir
Petir merupkan loncatan muatan listrik statis di antara dua kutub yang berlawanan. Listrik statis adalah muatan listrik yang tibul akibat reaksi gesekan antara dua benda.
Pernah mencoba menggesek-gesekkan penggaris plastik ke kain celana ? Setelah beberapa gesekan berulang, penggaris plastik akan mempunyai muatan listrik statis. Ketika anda dekatkan ke rambutdi kepala, rambut akan tertarik dan menempel ke penggaris tadi seolah-olah besi tertarik magnet. Atau dekatkan penggaris tadi ke permukaan punggung tangan. Anda akan merasakan rambut halus di punggung tangan terangkat karena tertarik oleh penggaris plastik tadi.
Itu contoh muatan listrik statis dalam skala kecil.
Pada awan petir, penyebab timbulnya muatan listrik statis adalah gesekan di antara butiran es. Jadi tidak semua awan mempunyai muatan petir, lho. Hanya awan yang mengandung butiran es saja. Ciri-cirinya adalah awan tersebut menjulang tinggi di udara hingga menembus lapisan stratosfer. Semakin tinggi lapisan udara, semakin dingin temperatur. Konsentrasi uap di dalam awan pun akan menggumpal menjadi butiran butiran es akibat saking dinginnya suhu udara di lapisan tersebut.
Gesekan antara butiran es inilah yang menimbulkan muatan listrik statis. Ada muatan positip, ada pula muatan negatip. Pada kodratnya, es yang bermuatan positip memiliki bobot lebih ringan sehingga akan berada di puncak awan.
Muatan negatip akan berada di dasar awan.
Bila muatan yang terbentuk sudah cukup besar sehingga bisa mengatasi hambatan udara, maka meloncatlah muatan positip yang di atas tadi ke muatan negatip di bawahnya. Loncatan terjadi karena segala sesuatu di alam ini pada kodratnya mencari keseimbangan. Bila muatan positif bertemu dengan muatan negatif maka akan terjadi muatan netral. Keseimbangan pun tercipta.
Itu yang terjadi saat loncatan petir terjadi di dalam awan atau dari awan ke awan. Model kejadian ini yang lebih sering terjadi selama hujan petir.
Pada kasus yang lebih jarang, muatan petir bisa pula meloncat menyambar bumi. Bumi kita mengandung bisa bermuatan positip atau negatip. Bila dasar awan terlalu dekat ke bumi, atau pada dataran bumi terdapat kontur yang menonjol mendekati awan, misalnya puncak gedung, pohon kelapa, atau manusia yang sedang berdiri di tengah padang yang luas, maka bisa terjadi sambaran petir. Sambaran petir tak melulu searah dari awan ke bumi. Bisa terjadi sebaliknya dari bumi ke awan, tergantung mana yang bermuatan positip dan mana yang bermuatan negatip.
Catatan kaki:
Wikipedia petir
Quora
Proses terjadinya petir
Petir merupkan loncatan muatan listrik statis di antara dua kutub yang berlawanan. Listrik statis adalah muatan listrik yang tibul akibat reaksi gesekan antara dua benda.
Pernah mencoba menggesek-gesekkan penggaris plastik ke kain celana ? Setelah beberapa gesekan berulang, penggaris plastik akan mempunyai muatan listrik statis. Ketika anda dekatkan ke rambutdi kepala, rambut akan tertarik dan menempel ke penggaris tadi seolah-olah besi tertarik magnet. Atau dekatkan penggaris tadi ke permukaan punggung tangan. Anda akan merasakan rambut halus di punggung tangan terangkat karena tertarik oleh penggaris plastik tadi.
Itu contoh muatan listrik statis dalam skala kecil.
Pada awan petir, penyebab timbulnya muatan listrik statis adalah gesekan di antara butiran es. Jadi tidak semua awan mempunyai muatan petir, lho. Hanya awan yang mengandung butiran es saja. Ciri-cirinya adalah awan tersebut menjulang tinggi di udara hingga menembus lapisan stratosfer. Semakin tinggi lapisan udara, semakin dingin temperatur. Konsentrasi uap di dalam awan pun akan menggumpal menjadi butiran butiran es akibat saking dinginnya suhu udara di lapisan tersebut.
Gesekan antara butiran es inilah yang menimbulkan muatan listrik statis. Ada muatan positip, ada pula muatan negatip. Pada kodratnya, es yang bermuatan positip memiliki bobot lebih ringan sehingga akan berada di puncak awan.
Muatan negatip akan berada di dasar awan.
Bila muatan yang terbentuk sudah cukup besar sehingga bisa mengatasi hambatan udara, maka meloncatlah muatan positip yang di atas tadi ke muatan negatip di bawahnya. Loncatan terjadi karena segala sesuatu di alam ini pada kodratnya mencari keseimbangan. Bila muatan positif bertemu dengan muatan negatif maka akan terjadi muatan netral. Keseimbangan pun tercipta.
Itu yang terjadi saat loncatan petir terjadi di dalam awan atau dari awan ke awan. Model kejadian ini yang lebih sering terjadi selama hujan petir.
Pada kasus yang lebih jarang, muatan petir bisa pula meloncat menyambar bumi. Bumi kita mengandung bisa bermuatan positip atau negatip. Bila dasar awan terlalu dekat ke bumi, atau pada dataran bumi terdapat kontur yang menonjol mendekati awan, misalnya puncak gedung, pohon kelapa, atau manusia yang sedang berdiri di tengah padang yang luas, maka bisa terjadi sambaran petir. Sambaran petir tak melulu searah dari awan ke bumi. Bisa terjadi sebaliknya dari bumi ke awan, tergantung mana yang bermuatan positip dan mana yang bermuatan negatip.
Catatan kaki:
Wikipedia petir
Quora