Proses Terjadinya Inflasi pada Mata Uang Sebuah Negara
Inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.
Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi.
Inflasi dapat terjadi karena banyaknya jumlah uang beredar, adanya permintaan yg tinggi dan meningkatnya harga produksi.
Sebuah tepung terigu harga 1 kg seharga Rp. 15.000 pada tahun ini, namun pada tahun depan ada kenaikan tarif dasar listrik, kenaikan air dan kenaikan gaji pegawai maka harga tepung terigu yang dijual mungkin akan menjadi Rp. 17.000. Kenaikan tepung terigu berarti akan berpengaruh pada kenaikan harga kue atau mie yang memakai tepung terigu.
Pada bulan puasa, biasanya akan terjadinya kenaikan permintaan tepung terigu karena masyarakat membuat kue untuk lebaran. Maka harga tepung terigu yang awalnya Rp. 17.000 saat bulan puasa mungkin akan menjadi Rp. 18.000.
Bila bulan puasa, perputaran ekonomi akan cepat karena kantor swasta dan pemerintah mengeluarkan THR yang biasanya dibelikan baju, daging, kue dan memberikan uang kepada keponakan yang masih kecil.
Maka uang yang beredar semakin banyak, sehingga tingkat inflasi meningkat.
Salah satu cara pemerintah menurunkan inflasi adalah menaikan suku bunga bank agar masyarakat menjadi tertarik menabung dan jumlah uang beredar semakin menyusut.
Itulah contoh ilustrasi yang dirasa cukup bisa menggambarkan proses inflasi.
Sumber:
Wikipedia Inflasi
Quora
Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi.
Inflasi dapat terjadi karena banyaknya jumlah uang beredar, adanya permintaan yg tinggi dan meningkatnya harga produksi.
Sebuah tepung terigu harga 1 kg seharga Rp. 15.000 pada tahun ini, namun pada tahun depan ada kenaikan tarif dasar listrik, kenaikan air dan kenaikan gaji pegawai maka harga tepung terigu yang dijual mungkin akan menjadi Rp. 17.000. Kenaikan tepung terigu berarti akan berpengaruh pada kenaikan harga kue atau mie yang memakai tepung terigu.
Pada bulan puasa, biasanya akan terjadinya kenaikan permintaan tepung terigu karena masyarakat membuat kue untuk lebaran. Maka harga tepung terigu yang awalnya Rp. 17.000 saat bulan puasa mungkin akan menjadi Rp. 18.000.
Bila bulan puasa, perputaran ekonomi akan cepat karena kantor swasta dan pemerintah mengeluarkan THR yang biasanya dibelikan baju, daging, kue dan memberikan uang kepada keponakan yang masih kecil.
Maka uang yang beredar semakin banyak, sehingga tingkat inflasi meningkat.
Salah satu cara pemerintah menurunkan inflasi adalah menaikan suku bunga bank agar masyarakat menjadi tertarik menabung dan jumlah uang beredar semakin menyusut.
Itulah contoh ilustrasi yang dirasa cukup bisa menggambarkan proses inflasi.
Sumber:
Wikipedia Inflasi
Quora