Pengertian Tokoh dan Penokohan Cerita
Tokoh merupakan pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalin cerita, atau tokoh ialah pelaku dalam karya sastra. Sedangkan Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan atau melukiskan tokoh dalam cerita yang ditulisnya.
Apa yang dimaksud dengan Tokoh dan Penokohan dalam karya Sastra ?
Terdapat beberapa istilah yang sering dipergunakan dalam pembicaraan tokoh dalam sebuah fiksi, seperti tokoh dan penokohan, watak dan perwatakan atau karakter dan karakterisasi secara bergantian dengan menunjuk pengertian yang hampir sama.
Ada istilah yang pengertiannya menyaran pada tokoh cerita, dan pada teknik pengembangannya dalam sebuah cerita. Teori pengertian tokoh dijabarkan melalui 3 cara pengungkapan tokoh utama (Saad via Esten, 1984):
Tokoh mana yang paling banyak berhubungan dengan tema atau pokok masalah;
Tokoh mana yang paling banyak berhubungan dengan tokoh-tokoh lain;
Tokoh mana yang paling banyak menentukan waktu penceritaan;
“Tokoh, khususnya tokoh utama, berada pada pusat perhatian pembaca. Perilaku dan nasib mereka (setidaknya terdapat pada bacaan pertama) mendapatkan perhatian terbesar. Istilah tokoh digunakan dalam teks naratif di samping manusia juga semua makhluk memiliki kesadaran seperti manusia (cerita binatang, benda-benda yang dapat berbicara dalam dongeng)”.
Tokoh berfungsi sebagai penggerak cerita, oleh karena itu ia adalah individu rekaan yang dikenai atau yang mengalami berbagai peristiwa (Sudjiman, 1991). Oleh karena tokoh adalah elemen struktural fiksi yang melahirkan peristiwa. Ditinjau dari segi keterlibatannya dalam keseluruhan cerita, tokoh fiksi dibedakan menjadi dua, yakni tokoh sentral atau tokoh utama (tokoh yang mengambil bagian terbesar dalam peristiwa dalam cerita) dan tokoh peripheral atau tokoh tambahan (bawahan). Hadirnya tokoh tambahan diharapkan agar peristiwa atau perbuatan yang dialami tokoh utama menjadi hidup (Sayuti, 2000).
Tokoh cerita (character), adalah orang (-orang) yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Menurut pengertian yang telah dikemukakan oleh Abrams, istilah “tokoh” menunjuk pada orangnya, pelaku cerita, misalnya sebagai jawab terhadap pertanyaan : “siapakah tokoh utama dalam roman tersebut?”, atau “ada berapa orang jumlah pelaku dalam roman tersebut?” (Abrams, 1981).
Watak, perwatakan, dan karakter menunjuk pada sifat dan sikap para tokoh seperti yang ditafsirkan oleh pembaca, lebih menunjuk pada kualitas pribadi seorang tokoh. Penokohan dan karakterisasi-karakterisasi sering juga disamakan artinya dengan karakter dan perwatakan menunjuk pada penempatan tokoh-tokoh tertentu dengan watak (-watak) tertentu dalam sebuah cerita. Cara pengarang menampilkan tokoh atau pelaku disebut penokohan (Aminuddin, 1995). Penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita (Jones 1968). Sementara itu penokohan yang paling sederhana adalah pemberian nama. Setiap “sebutan” adalah sejenis cara memberi kepribadian, menghidupkan (Wellek dan Warren, 1995).
Demikian artikel Pengertian Tokoh dan Penokohan Cerita semoga bisa bermanfaat.
Sumber: dictio.id
Apa yang dimaksud dengan Tokoh dan Penokohan dalam karya Sastra ?
Terdapat beberapa istilah yang sering dipergunakan dalam pembicaraan tokoh dalam sebuah fiksi, seperti tokoh dan penokohan, watak dan perwatakan atau karakter dan karakterisasi secara bergantian dengan menunjuk pengertian yang hampir sama.
Ada istilah yang pengertiannya menyaran pada tokoh cerita, dan pada teknik pengembangannya dalam sebuah cerita. Teori pengertian tokoh dijabarkan melalui 3 cara pengungkapan tokoh utama (Saad via Esten, 1984):
Tokoh mana yang paling banyak berhubungan dengan tema atau pokok masalah;
Tokoh mana yang paling banyak berhubungan dengan tokoh-tokoh lain;
Tokoh mana yang paling banyak menentukan waktu penceritaan;
“Tokoh, khususnya tokoh utama, berada pada pusat perhatian pembaca. Perilaku dan nasib mereka (setidaknya terdapat pada bacaan pertama) mendapatkan perhatian terbesar. Istilah tokoh digunakan dalam teks naratif di samping manusia juga semua makhluk memiliki kesadaran seperti manusia (cerita binatang, benda-benda yang dapat berbicara dalam dongeng)”.
Tokoh berfungsi sebagai penggerak cerita, oleh karena itu ia adalah individu rekaan yang dikenai atau yang mengalami berbagai peristiwa (Sudjiman, 1991). Oleh karena tokoh adalah elemen struktural fiksi yang melahirkan peristiwa. Ditinjau dari segi keterlibatannya dalam keseluruhan cerita, tokoh fiksi dibedakan menjadi dua, yakni tokoh sentral atau tokoh utama (tokoh yang mengambil bagian terbesar dalam peristiwa dalam cerita) dan tokoh peripheral atau tokoh tambahan (bawahan). Hadirnya tokoh tambahan diharapkan agar peristiwa atau perbuatan yang dialami tokoh utama menjadi hidup (Sayuti, 2000).
Tokoh cerita (character), adalah orang (-orang) yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Menurut pengertian yang telah dikemukakan oleh Abrams, istilah “tokoh” menunjuk pada orangnya, pelaku cerita, misalnya sebagai jawab terhadap pertanyaan : “siapakah tokoh utama dalam roman tersebut?”, atau “ada berapa orang jumlah pelaku dalam roman tersebut?” (Abrams, 1981).
Watak, perwatakan, dan karakter menunjuk pada sifat dan sikap para tokoh seperti yang ditafsirkan oleh pembaca, lebih menunjuk pada kualitas pribadi seorang tokoh. Penokohan dan karakterisasi-karakterisasi sering juga disamakan artinya dengan karakter dan perwatakan menunjuk pada penempatan tokoh-tokoh tertentu dengan watak (-watak) tertentu dalam sebuah cerita. Cara pengarang menampilkan tokoh atau pelaku disebut penokohan (Aminuddin, 1995). Penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita (Jones 1968). Sementara itu penokohan yang paling sederhana adalah pemberian nama. Setiap “sebutan” adalah sejenis cara memberi kepribadian, menghidupkan (Wellek dan Warren, 1995).
Demikian artikel Pengertian Tokoh dan Penokohan Cerita semoga bisa bermanfaat.
Sumber: dictio.id