10 Karakteristik Kehidupan Kota
Menurut Burkhard Hofmeister Kota adalah suatu pemusatan keruangan dari tempat tinggal dan tempat kerja manusia. Kegiatan utamanya bergerak di sektor sekunder (industri dan perdagangan) dan tersier (jasa dan pelayanan masyarakat), pembagian kerja yang khusus, pertumbuhan penduduknya sebagian besar disebabkan tambahan kaum pendatang, serta mampu melayani kebutuhan barang dan jasa bagi wilayah yang jauh letaknya.
Sebagai suatu kawasan atau region, wilayah perkotaan memiliki ciri-ciri, baik dari segi pola tata guna lahan, kondisi fisik, maupun sosial budaya masyarakatnya. Secara umum, ciri-ciri kehidupan kota antara lain sebagai berikut.
a. Masyarakat kota lebih mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan sosial, karena adanya keterbukaan terhadap pengaruh dari luar.
b. Masyarakat kota bersifat gesellschaft (patembayan), di mana kepentingan individu lebih menonjol, sedangkan solidaritas dan kegotongroyongan semakin lemah.
c. Adanya pelapisan sosial ekonomi, seperti perbedaan tingkat penghasilan, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan.
d. Adanya jarak sosial dan kurangnya toleransi sosial antarwarganya.
e. Adanya penilaian yang berbeda-beda terhadap suatu masalah dengan pertimbangan perbedaan kepentingan, situasi, dan kondisi kehidupan. Sistem pembagian kerja di kota sangat jelas menurut keterampilan dan keahlian masing-masing.
f. Warga kota umumnya sangat menghargai waktu.
g. Cara berpikir dan bertindak warga kota tampak lebih rasional dan berprinsip ekonomis.
h. Terdapat keteraturan kehidupan sosial sebagai pendukung kehidupan hukum.
i. Masyarakat kota lebih mengenal hukum negara dibanding hukum adat.
Sebagai suatu kawasan atau region, wilayah perkotaan memiliki ciri-ciri, baik dari segi pola tata guna lahan, kondisi fisik, maupun sosial budaya masyarakatnya. Secara umum, ciri-ciri kehidupan kota antara lain sebagai berikut.
a. Masyarakat kota lebih mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan sosial, karena adanya keterbukaan terhadap pengaruh dari luar.
b. Masyarakat kota bersifat gesellschaft (patembayan), di mana kepentingan individu lebih menonjol, sedangkan solidaritas dan kegotongroyongan semakin lemah.
c. Adanya pelapisan sosial ekonomi, seperti perbedaan tingkat penghasilan, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan.
d. Adanya jarak sosial dan kurangnya toleransi sosial antarwarganya.
e. Adanya penilaian yang berbeda-beda terhadap suatu masalah dengan pertimbangan perbedaan kepentingan, situasi, dan kondisi kehidupan. Sistem pembagian kerja di kota sangat jelas menurut keterampilan dan keahlian masing-masing.
f. Warga kota umumnya sangat menghargai waktu.
g. Cara berpikir dan bertindak warga kota tampak lebih rasional dan berprinsip ekonomis.
h. Terdapat keteraturan kehidupan sosial sebagai pendukung kehidupan hukum.
i. Masyarakat kota lebih mengenal hukum negara dibanding hukum adat.
Demikian artikel 10 Karakteristik Kehidupan Kota semoga bisa bermanfaat.
Sumber: Geografi: Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XII