Pengertian Perilaku Menyimpang Lengkap
Perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku menyimpang.
1. Pengertian Perilaku Menyimpang
Seorang anak laki-laki berusia belasan tahun menembak dua orang temannya hingga tewas dan melukai puluhan siswa lainnya di Santana High School, California. Kawanan perampok membobol mesin ATM sebuah bank setelah melumpuhkan petugas satpam yang berjaga malam itu. Gara-gara lirikan mata sinis, dua orang pemuda dikeroyok belasan pemuda di arena pasar malam.
Perilaku menyimpang dapat terjadi di mana pun dan dapat dilakukan oleh siapa pun. Sepanjang peri-laku menyimpang terjadi, keseimbangan dalam masya-rakat akan terganggu. Banyaknya kejahatan di masya-rakat menunjukkan adanya pelanggaran nilai dan norma. Dari hari ke hari modus kejahatan semakin kompleks. Masyarakat yang terkena dampaknya pun semakin luas. Lantas, apakah fenomena sosial ini menunjukkan tidak ada lagi aturan di masyarakat?
Sesungguhnya masyarakat menginginkan terwujudnya ketertiban sosial. Ketertiban sosial dapat terwujud jika individu mematuhi nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Melalui sosialisasi, individu mengin-ternalisasi nilai dan norma sehingga terciptalah konformitas dalam masya-rakat. Konformitas merupakan suatu bentuk interaksi yang mendorong individu bertindak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku.
Lantas, apakah yang akan terjadi jika individu gagal menempuh sosiali-sasi atau melakukan sosialisasi secara tidak sempurna? Jelas kesemua itu akan mendorong timbulnya perilaku menyimpang dari nilai dan norma.
Tindakan melanggar nilai dan norma di atas dalam sosiologi di sebut perilaku menyimpang. Penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai suatu pelanggaran terhadap nilai dan norma kelompok dalam masyarakat (Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, 1996).
Lebih luas lagi, para ahli berusaha mendefinisikan pengertian perilaku menyimpang. Robert M. Z. Lawang (1985) beranggapan bahwa perilaku menyimpang merupakan semua tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku menyimpang.
2. Ciri-Ciri Perilaku Menyimpang
Banyak ahli telah meneliti tentang ciri-ciri perilaku menyimpang di
masyarakat. Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt (1996), ciri-ciri yang bisa diketahui dari perilaku menyimpang sebagai berikut.
a. Suatu perbuatan disebut menyimpang bilamana perbuatan itu dinyatakan sebagai menyimpang.
b. Penyimpangan terjadi sebagai konsekuensi dari adanya peraturan dan penerapan sanksi yang dilakukan oleh orang lain terhadap si pelaku menyimpang.
c. Ada perilaku menyimpang yang bisa diterima dan ada yang ditolak.
d. Mayoritas orang tidak sepenuhnya menaati peraturan sehingga ada bentuk penyimpangan yang tersamar dan ada yang mutlak.
e. Penyimpangan bisa terjadi terhadap budaya ideal dan budaya riil.
Budaya idealmerupakan tata kelakuan dan kebiasaan yang secara normal disetujui dan diharapkan diikuti oleh anggota masyarakat. Sedangkan budaya riil mencakup hal-hal yang betul-betul mereka laksanakan.
f. Apabila ada peraturan hukum yang melarang suatu perbuatan yang ingin sekali diperbuat banyak orang, biasanya muncul norma peng-hindaran.
3. Faktor penyebab perilaku menyimpang:
a. Seseorang mengamati perilaku menyimpang yang dilakukan orang lain.
b. Lingkungan sekitar telah mempertontonkan aneka perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma sosial yang berlaku.
c. Pengaruh media massa.
d. Adanya ikatan sosial yang berlainan sehingga individu terdorong untuk mengidentifikasi diri dengan kelompok yang paling dihargai.
e. Individu mengalami gangguan mental.
4. Bentuk-bentuk perilaku menyimpang:
a. penyimpangan individual,
b. penyimpangan kolektif,
c. penyimpangan primer,
d. penyimpangan sekunder,
e. penyimpangan sosial positif, dan
f. penyimpangan sosial negatif.
5. Kejahatan ialah perbuatan atau tingkah laku yang dapat menimbulkan penderitaan baik bagi si pelaku kejahatan sendiri maupun bagi masyarakat pada umumnya.
6. Jenis kejahatan di masyarakat:
a. kejahatan tanpa korban,
b. kejahatan terorganisasi,
c. kejahatan kerah putih,
d. kejahatan korporat,
e. governmental crime, dan
f. cybercrime.
7. Banyak ahli ilmu sosial yang mengajukan teori untuk menjelaskan penyimpangan sosial. Beberapa teori tentang penyimpangan sosial itu ialah teori biologis, teori pemberian cap, teori sosialisasi, teori transmisi budaya, teori anomi, teori konflik budaya, dan teori konflik kelas sosial.
Sumber: FP friends learning together
1. Pengertian Perilaku Menyimpang
Seorang anak laki-laki berusia belasan tahun menembak dua orang temannya hingga tewas dan melukai puluhan siswa lainnya di Santana High School, California. Kawanan perampok membobol mesin ATM sebuah bank setelah melumpuhkan petugas satpam yang berjaga malam itu. Gara-gara lirikan mata sinis, dua orang pemuda dikeroyok belasan pemuda di arena pasar malam.
Perilaku menyimpang dapat terjadi di mana pun dan dapat dilakukan oleh siapa pun. Sepanjang peri-laku menyimpang terjadi, keseimbangan dalam masya-rakat akan terganggu. Banyaknya kejahatan di masya-rakat menunjukkan adanya pelanggaran nilai dan norma. Dari hari ke hari modus kejahatan semakin kompleks. Masyarakat yang terkena dampaknya pun semakin luas. Lantas, apakah fenomena sosial ini menunjukkan tidak ada lagi aturan di masyarakat?
Sesungguhnya masyarakat menginginkan terwujudnya ketertiban sosial. Ketertiban sosial dapat terwujud jika individu mematuhi nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Melalui sosialisasi, individu mengin-ternalisasi nilai dan norma sehingga terciptalah konformitas dalam masya-rakat. Konformitas merupakan suatu bentuk interaksi yang mendorong individu bertindak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku.
Lantas, apakah yang akan terjadi jika individu gagal menempuh sosiali-sasi atau melakukan sosialisasi secara tidak sempurna? Jelas kesemua itu akan mendorong timbulnya perilaku menyimpang dari nilai dan norma.
Tindakan melanggar nilai dan norma di atas dalam sosiologi di sebut perilaku menyimpang. Penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai suatu pelanggaran terhadap nilai dan norma kelompok dalam masyarakat (Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, 1996).
Lebih luas lagi, para ahli berusaha mendefinisikan pengertian perilaku menyimpang. Robert M. Z. Lawang (1985) beranggapan bahwa perilaku menyimpang merupakan semua tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku menyimpang.
2. Ciri-Ciri Perilaku Menyimpang
Banyak ahli telah meneliti tentang ciri-ciri perilaku menyimpang di
masyarakat. Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt (1996), ciri-ciri yang bisa diketahui dari perilaku menyimpang sebagai berikut.
a. Suatu perbuatan disebut menyimpang bilamana perbuatan itu dinyatakan sebagai menyimpang.
b. Penyimpangan terjadi sebagai konsekuensi dari adanya peraturan dan penerapan sanksi yang dilakukan oleh orang lain terhadap si pelaku menyimpang.
c. Ada perilaku menyimpang yang bisa diterima dan ada yang ditolak.
d. Mayoritas orang tidak sepenuhnya menaati peraturan sehingga ada bentuk penyimpangan yang tersamar dan ada yang mutlak.
e. Penyimpangan bisa terjadi terhadap budaya ideal dan budaya riil.
Budaya idealmerupakan tata kelakuan dan kebiasaan yang secara normal disetujui dan diharapkan diikuti oleh anggota masyarakat. Sedangkan budaya riil mencakup hal-hal yang betul-betul mereka laksanakan.
f. Apabila ada peraturan hukum yang melarang suatu perbuatan yang ingin sekali diperbuat banyak orang, biasanya muncul norma peng-hindaran.
3. Faktor penyebab perilaku menyimpang:
a. Seseorang mengamati perilaku menyimpang yang dilakukan orang lain.
b. Lingkungan sekitar telah mempertontonkan aneka perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma sosial yang berlaku.
c. Pengaruh media massa.
d. Adanya ikatan sosial yang berlainan sehingga individu terdorong untuk mengidentifikasi diri dengan kelompok yang paling dihargai.
e. Individu mengalami gangguan mental.
4. Bentuk-bentuk perilaku menyimpang:
a. penyimpangan individual,
b. penyimpangan kolektif,
c. penyimpangan primer,
d. penyimpangan sekunder,
e. penyimpangan sosial positif, dan
f. penyimpangan sosial negatif.
5. Kejahatan ialah perbuatan atau tingkah laku yang dapat menimbulkan penderitaan baik bagi si pelaku kejahatan sendiri maupun bagi masyarakat pada umumnya.
6. Jenis kejahatan di masyarakat:
a. kejahatan tanpa korban,
b. kejahatan terorganisasi,
c. kejahatan kerah putih,
d. kejahatan korporat,
e. governmental crime, dan
f. cybercrime.
7. Banyak ahli ilmu sosial yang mengajukan teori untuk menjelaskan penyimpangan sosial. Beberapa teori tentang penyimpangan sosial itu ialah teori biologis, teori pemberian cap, teori sosialisasi, teori transmisi budaya, teori anomi, teori konflik budaya, dan teori konflik kelas sosial.
Sumber: FP friends learning together