Teknik Pengemasan Makanan Khas Daerah
Makanan tradisional/khas merupkan makanan dan minuman yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat tertentu, dengan citarasa khas yang diterima oleh masyarakat tersebut. Bagi masyarakat Indonesia umumnya amat diyakini khasiat, aneka pangan tradisional, seperti tempe, tahu, bawang putih, madu, temulawak, gado-gado, kacang hijau, ikan laut, ikan darat dll.
Disamping khasiat, makanan tradisional Indonesia juga mengandung segi positif yang lain seperti: Bahan-bahan yang alami, bergizi tinggi, sehat dan aman, murah dan mudah didapat, sesuai dengan selera masyarakat sehingga diyakini punya potensi yang baik sebagai makanan. Untuk lebih lengkapnya baca juga: Pengertian makanan khas daerah dan karakteristiknya
Pengemasan makanan yang pertama yang diketahui adalah menggunakan
bahan-bahan alami yang tersedia pada saat itu diantaranya : keranjang dari
alang-alang, kantong kulit (bola tas), kotak kayu, vas tembikar, keramik
amphorae, tong kayu, tas anyaman, dll. Makanan tradisional suatu daerah mungkin
berbeda pada daerah lain, misalnya produk fermentasi dari ubi kayu di Jawa
Tengah dan Jawa Timur dikenal sebagai tape, sementara di Jawa Barat disebut
sebagai Peuyeum.
Ragam kemasan makanan tradisional yang sering dijumpai seperti kemasan dengan menggunakan daun pisang, kelobot jagung (pelepah daun jagung), daun kelapa/enau (aren), daun jambu air dan daun jati.
Daun
Digunakan secara luas, bersifat aman dan bio-degradable, yang biasanya berupa daun pisang, daun jati, daun bambu, daun jagung dan daun palem. Lebih aman digunakan dalam proses pemanasan dibanding plastik.
Gerabah
Digunakan sejak zaman dahulu, aman bagi bahan pangan asal tidak mengandung timbal. Gerabah yang diglasir bersifat kedap air, kedap udara, mampu menghambat mikrobia, dan bersifat dingin sehingga cocok untuk mengemas bahan pangan seperti saus, madu, anggur, minyak, curd/dadih dll.
Pengemasan, di atas bertujuan untuk melindungi makanan dari
kerusakan, juga merupakan daya pikat bagi orang agar tergiur menikmatinya.Pada
perkembangannya, manusia mulai memanfaatkan bahan kemasan yang dibentuk secara
khusus untuk keperluan mengemas, yaitu dengan dibuatnya bahan kemasan dari
kaca, kemudian dari perunggu.
Salah satu jenis makanan khas daerah yang dikemas dengan
daun pisang adalah lontong. Lontong adalah makanan yang terbuat dari beras yang
merupakan inovasi dengan bertujuan untuk menikmati nasi dalam bentuk lain. Pada
umumnya lontong merupakan makanan yang dimasak dan dikemas dengan menggunakan
daun pisang.
Namun kini, karena semakin langka atau sulitnya mendapatkan
daun pisang, kemasan lontong kini dikreasikan dengan memakai plastik.Namun,
mungkin rasa lontong dengan bungkus atau kemasan plastik tidak seenak bila
menggunakan daun pisang. Bagi yang mempunyai banyak pohon pisang di kebun,
memakai daun pisang sebagai bungkus lontong mungkin menjadi pilihan yang cukup
baik.
Namun perlu diingat, tidak semuadaun pisang baik digunakan untuk mengemas,
dikarenakan sifat fisik yang berbeda terutama sifat fleksibilitas. Cara
penggunaannya dapat secara langsung atau melalui proses pelayuan terlebih
dahulu, hal ini untuk lebih melenturkan daun sehingga mudah untuk dilipat dan
tidak sobek atau pecah.
Seperti halnya pada pengemasan tape ketan, produk ini
banyak mengandung air, sehingga dengan permukaan yang licin, rendah menyerap
panas, kedap air dan udara, maka cocok untuk digunakan untuk mengemas.
Perbedaan sebutan/nama terhadap produk pangan tradisional serupa di berbagai daerah juga diikuti dengan perbedaan penggunaan kemasan untuk produk dimaksud. Ragam kemasan makanan tradisional yang sering dijumpai seperti kemasan dengan menggunakan daun pisang, kelobot jagung (pelepah daun jagung), daun kelapa/enau (aren), daun jambu air dan daun jati. Cara pengemasannyapun dilakukan dengan berbagai macam cara seperti dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Tabel pengemasan makanan khas daerah
Cara mengemas
|
Bahan kemasan Contoh makanan
|
Menggulung
|
Daun pisang
Daun bambu Lontong, bacang, dodol
Daun/kelobot jagung
|
Melipat
|
Daun pisang Nagasari,tempe, tape
Daun jambu |
Membalut
|
Daun pisang Lemper, leupeut
Daun kelapa |
Menganyam
|
Daun kelapa Ketupat
|
Demikian artikel Teknik Pengemasan Makanan Khas Daerah semoga bisa bermanfaat.
Sumber: Buku prakarya kelas 11 kurikulum 2013