Pengertian Bedengan dan Saluran Drainase, Fungsi, Petakan, dan Faktor Pembuatannya
Pengertian Bedengan
Kata bedengan berasal dari bahasa Inggris “bed” yang berarti
tempat tidur, dalam hal ini tentu saja tempat tidur tanaman, sehingga dapat
diartikan bedengan adalah sebagai tempat tumbuhnya tanaman. Bedengan adalah tempat tumbuhnya tanaman budidaya dengan cara meninggikan tanah dan memberikan perlakuan khusus dengan menambahkan pupuk dasar berupa pupuk organik, pupuk kandang atau kompos.
Pengertian Drainase
Kata drainase
berasal dari bahasa Inggris “drainage” yang berarti pembuangan air sehingga
saluran drainase dapat diartikan sebagai saluran pembuangan air, dalam hal ini
saluran pembuanagan air diantara bedengan untuk kemudian ke tempat yang lebih
rendah.
Drainase atau pengatusan adalah pembuangan massa air secara alami atau buatan dari permukaan atau bawah permukaan dari suatu tempat. Pembuangan ini dapat dilakukan dengan mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air. Irigasi dan drainase merupakan bagian penting dalam penataan sistem penyediaan air di bidang pertanian maupun tata ruang.
Drainase terbagi menjadi 4 yaitu:
- drainase utama
- drainase sekuder
- drainase tersier
- drainase laut
contoh saluran drainase, by:republika |
Petakan bedengan dan
saluran drainase
Tujuan utama pembuatan saluran drainase adalah untuk
mencegah genangan dengan mengalirkan air aliran permukaan, sehingga kekuatan air
mengalir tidak merusak tanah, tanaman, dan/atau bangunan konservasi lainnya. Di
areal rawan longsor, pembuatan saluran drainase ditujukan untuk mengurangi laju
infiltrasi dan perkolasi, sehingga tanah tidak terlalu jenuh air, sebagai
faktor utama pemicu terjadinya longsor. Bentuk saluran drainase, khususnya di lahan
usahatani dapat dibedakan menjadi:
(1) saluran pengelak
(2) saluran teras dan
(3) saluran pembuangan air.
Pemeliharaan saluran drainase dilakukan dengan pendalaman
saluran-saluran pembuangan air yang telah dangkal, biasanya dilakukan bersama-sama
dengan pengendalian gulma.
Petakan bedengan
contoh bedengan |
Bedengan dengan ukuran lebar 120 cm dan panjang sesuai
dengan ukuran petak tanah. Tinggi bedeng 20 – 30 cm dengan jarak antar bedeng
30 cm.Lebar bedangan bayam satu meter dan tinggi 20-30 cm sedangkan panjangnya mengikuti kondisi lahan. Jarak antar bedengan 30
cm. Sebaiknya bedengan membujur dari timur-barat untuk mendapatkan pencahayaan
yang maksimal. Bedengan tanaman sawi yang digunakan sebaiknya berukuran lebar 100-120
cm dan tinggi 30 cm. Jarak baris dalam bedengan 15 cm dan jarak tanam dalam
bedengan 10-15 cm.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pembuatan bedengan
Pembuatan bedengan dipengaruhi oleh: jenis tanaman yang akan
diusahakan: kemiringan lahan, kondisi iklim setempat terutama curah hujannya.
Contohnya tanaman selada menginginkan bedengan dengan lebar
satu meter dan tinggi sekitar 15 cm, panjang bedengan disesuaikan dengan
kebutuhan. Posisi bedengan harus ditempat terbuka dan jauh dari gangguan
binatang.
Demikian artikel Pengertian Bedengan dan Saluran Drainase, Fungsi, Petakan, dan Faktor Pembuatannya semoga bermanfaat.