Cara Pemupukan, Menentukan Jenis, Jumlah, dan Waktu Pemupukan
Pemupukan menurut pengertian khusus ialah pemberian bahan yang dimaksudkan untuk menyediakan hara bagi tanaman. Umumnya pupuk diberikan dalam bentuk padat atau cair melalui tanah dan diserap oleh akar tanaman. Namun pupuk dapat juga diberikan lewat permukaan tanaman, terutama daun. Baca juga: Jenis unsur hara dan jenis pupuk kimia lengkap
pemupukan dengan drone |
Cara-cara pemupukan
1) Side band (samping tanaman), yaitu ditugal di satu atau
dua sisi tanaman.
2) In the row (dalam larikan), yaitu diberikan pada jarak
5.5 cm dengan kedalaman 5 cm Top.
3) Top dressed atau side dressed, yang diberikan setalah
tanaman tumbuh.
4) Pop up, diberikan bersamaan dengan biji yang tanam,
khusus untuk pupuk IG rendah
5) Foliar application, diberikan lewat daun, khususnya untuk
pupuk cair atau pupuk yang tergolong kedalam mikro elemen
6) Fertigation, diberikan melalui air irigasi, khsususnya
untuk pupuk nitrogen.
Hal yang perlu diperhatikan dalam memupuk yang baik adalah
Diusahakan pemupukan dilakukan pada waktu air tanah dalam keadaan jumlah yang
cukup Tanah tidak dalam keadaam kering Air tidak mengalir.
Cara menentukan jenis
pupuk
Dalam pemilihan pupuk perlu diketahui terlebih dahulu jumlah
dan jenis unsur hara yang dikandungnya, serta manfaat dari berbagai unsur hara
pembentuk pupuk tersebut. Setiap kemasan pupuk yang diberi label yang
menunjukkan jenis dan unsur hara yang dikandungnya.
Kadangkala petunjuk pemakaiannya juga dicantumkan pada
kemasan.karena itu, sangat penting untuk membaca label kandungan pupuk sebelum
memutuskan untuk membelinya. Selain menentukan jenis pupuk yang tepat, perlu
diketahui juga cara aplikasinya yang benar,sehingga takaran pupuk yang
diberikan dapat lebih efisien.
pertumbuhan tanaman. Bahkan unsur hara yang dikandung oleh pupuk
tidak dapat dimanfaatkan tanaman. Pupuk diperlukan tanaman sayuran daun
digolongkan menjadi dua, yakni pupuk organik dan pupuk anorganik.
Menurut cara aplikasinya, pupuk buatan dibedakan menjadi dua
yaitu pupuk daun dan pupuk akar. Pupuk daun diberikan lewat penyemprotan pada
daun tanaman. Contoh pupuk daun adalah Gandasil B dan D, Grow More, dan
Vitabloom. Pupuk akar diserap tanaman lewat akar dengan cara penebaran di
tanah. Contoh pupuk akar adalah urea, NPK, dan Dolomit.
Menurut cara melepaskan unsur hara, pupuk akar dibedakan
menjadi dua yakni pupuk fast release dan pupuk slow release. Jika pupuk fast
release ditebarkan ke tanah dalam waktu singkat unsur hara yang ada atau
terkandung langsung dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Kelemahan pupuk ini adalah
terlalu cepat habis, bukan hanya karena diserap oleh tanaman tetapi juga
menguap atau tercuci oleh air. Yang termasuk pupuk fast release antara lain
urea, ZA dan KCL. Pupuk slow release atau yang sering disebut dengan pupuk
lepas terkendali (controlled release) akan melepaskan unsur hara yang
dikandungnya sedikit demi sedikit sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Dengan demikian, manfaat yang dirasakan dari satu kali
aplikasi lebih lama bila dibandingkan dengan pupuk fast release. Mekanisme ini
dapat terjadi karena unsur hara yang dikandung pupuk slow release dilindungi
secara kimiawi dan mekanis.
Perlindungan secara mekanis berupa pembungkus bahan pupuk
dengan selaput polimer atau selaput yang mirip dengan bahan pembungkus kapsul.
Contohnya, polimer coated urea dan sulfur coated urea. Perlindungan secara
kimiawi dilakukan dengan cara mencampur bahan pupuk menggunakan zat kimia,
sehingga bahan tersebut lepas secara terkendali. Contohnya Methylin urea, Urea
Formaldehide dan Isobutilidern Diurea. Pupuk jenis ini harganya sangat mahal
sehingga hanya digunakan untuk tanaman-tanaman.
Waktu dan cara
pemupukan
Pemupukan yang tepat didasarkan pada pertumbuhan tanaman dan
sifat-sifat pupuk. Bagi pupuk yang mudah larut bersifat mobil, maka cara
pemberiannya diberikan secara bertahap (spilit application) seperti yang
terjadi pada Urea dan KCl, lebih-lebih apabila tekstur tanah kasar. Sedangkan
pupuk yang melarutnya lambat, dapat diberikan sekaligus pupuk SP36, DSP, dan
ESP