5 Zat Penyebab Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi
fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan
kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan,
atau merusak properti.
aktivitas industri menyebabkan pencemaran udara |
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami
maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara,
panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami
udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal,
regional, maupun global.
Baca juga: Pengertian pencemaran air, penyebab, akibat,sumber, jenis, dan komponennya
Baca juga: Pengertian pencemaran air, penyebab, akibat,sumber, jenis, dan komponennya
Pencemaran udara di dalam ruangan dapat mempengaruhi
kesehatan manusia sama buruknya dengan pencemaran udara di ruang terbuka.
Meningkatnya kegiatan industri dan atau penggunaan bahan
bakar fosil untuk kendaraan bermotor menyebabkan semakin banyaknya polutan yang
terbuang ke udara.
Di bawah ini merupakan beberapa zat yang dapat
menyebabkanpencemaran udara
1. Karbon monoksida (CO)
Karbon monoksida, rumus kimia CO, adalah gas yang tak
berwarna, tak berbau, dan tak berasa. Karbon monoksida dihasilkan dari
pembakaran tak sempurna dari senyawa karbon, sering terjadi pada mesin
pembakaran dalam. Karbon monoksida terbentuk apabila terdapat kekurangan
oksigen dalam proses pembakaran. Karbon monoksida mudah terbakar dan
menghasilkan lidah api berwarna biru, menghasilkan karbon dioksida.
Karbon monoksida, walaupun dianggap sebagai polutan, telah
lama ada di atmosfer sebagai hasil produk dari aktivitas gunung berapi. Ia
larut dalam lahar gunung berapi pada tekanan yang tinggi di dalam mantel bumi.
Kandungan karbon monoksida dalam gas gunung berapi bervariasi dari kurang dari
0,01% sampai sebanyak 2% bergantung pada gunung berapi tersebut. Oleh karena
sumber alami karbon monoksida bervariasi dari tahun ke tahun, sangatlah sulit
untuk secara akurat menghitung emisi alami gas tersebut.
Karbon monoksida memiliki efek radiative forcing secara
tidak langsung dengan menaikkan konsentrasi metana dan ozon troposfer melalui
reaksi kimia dengan konstituen atmosfer lainnya (misalnya radikal hidroksil
OH-) yang sebenarnya akan melenyapkan metana dan ozon. Dengan proses alami di
atmosfer, karbon monoksida pada akhirnya akan teroksidasi menjadi karbon
dioksida. Konsentrasi karbon monoksida memiliki jangka waktu pendek di
atmosfer.
2. Nitrogen Oksida (NOX)
NOx adalah sebuah sebutan umum untuk mono-nitrogen oksida NO
dan NO2 (nitrogen monoksida dan nitrogen dioksida). Gas ini dihasilkan dari
reaksi antara nitrogen dan oksigen di udara saat pembakaran, terutama pada suhu
tinggi. Di tempat-tempat dengan kepadatan lalu lintas yang tinggi, seperti di
kota-kota besar, jumlah nitrogen oksida yang dilepaskan ke udara sebagai polusi
udara dapat meningkat signifikan. Gas NOx terbentuk di semua tempat yang
terdapat pembakaran, contohnya dalam mesin. Dalam kimia atmosfer, sebutan NOx
artinya adalah total konsentrasi dari NO and NO2. NOx bereaksi membentuk asbut
dan hujan asam. NOx juga merupakan senyawa utama pembentuk ozon troposfer.
Udara yang mengandung gas NO dalam batas normal relatif aman
dan tidak berbahaya, kecuali bila gas NO yang tinggi dapat menyebabkan gangguan
pada sisitem saraf yang menyebabkan kejang-kejang. Bila keracunan ini terus
berlanjut akan dapat menyebabkan kelumpuhan. Gas NO akan menjadi lebih
berbahaya apabila gas itu teroksidasi oleh oksigen sehingga menjadi gas NO2. Di
udara nitrogen monoksida (NO) teroksidasi sangat cepat membentuk nitrogen
dioksida (NO2) yang pada akhirnya nitrogen dioksida (NO2) teroksidasi secara
fotokimia menjadi nitrat
3. Chlorofluorocarbon (CFC)
ChlorofluorocarbonCFC) adalah suatu senyawa organik yang
hanya mengandung karbon, klorin, dan fluorin, yang diproduksi sebagai derivat
volatil dari metana, etana, dan propana. Mereka juga dikenal dengan nama merek
DuPont Freon. Perwakilan kelompok senyawa ini yang paling umum adalah
diklorodifluorometana (R-12 atau Freon-12). Banyak CFC telah banyak digunakan
sebagai refrigeran, propelan (dalam aplikasi aerosol), dan pelarut. Karena CFC
berkontribusi terhadap penipisan ozon di atmosfer atas, pembuatan senyawa
tersebut telah dihapuskan di bawah Protokol Montreal, dan diganti dengan produk
lain seperti hidrofluorokarbon (HFC).
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, CFC dihentikan secara
bertahap melalui Protokol Montreal karena penipisan ozon mereka. Namun, dampak
atmosfer CFC tidak terbatas pada perannya sebagai peredam ozon aktif. Senyawa
antropogenik ini juga merupakan gas rumah kaca, dengan potensi yang jauh lebih
tinggi untuk meningkatkan efek rumah kaca daripada CO2.
4. Ozon (O3)
Ozon terdiri dari tiga molekul oksigen dan amat berbahaya
pada kesehatan manusia. Secara alamiah, ozon dihasilkan melalui percampuran
cahaya ultraviolet dengan atmosfer bumi dan membentuk suatu lapisan ozon pada
ketinggian 50 kilometer.
Ozon amat mengkakis dan dipercayai sebagai bahan beracun dan
bahan cemar biasa. Ozon mempunyai bau yang tajam, menusuk hidung. Ozon juga
terbentuk pada kadar rendah dalam udara akibat arus listrik seperti kilat, dan
oleh tenaga tinggi seperti radiasi eletromagnetik.
UV dikaitkan dengan pembentukan kanker kulit dan kerusakan
genetik. Peningkatan tingkat uv juga mempunyai dampak kurang baik terhadap
sistem imunisasi hewan, organisme akuatik dalam rantai makanan, tumbuhan dan
tanaman. Penyerapan sinar UV berbahaya oleh ozon stratosfer amat penting untuk
seluruh bumi.
5. Gas rumah kaca (H2O, CO2, CH4,
O3, dan NO)
Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang
menyebabkan efek rumah kaca. Gas-gas tersebut sebenarnya muncul secara alami di
lingkungan, tetapi dapat juga timbul akibat aktivitas manusia.
Gas rumah kaca yang paling banyak adalah uap air yang mencapai
atmosfer akibat penguapan air dari laut, danau dan sungai. Karbondioksida
adalah gas terbanyak kedua. Ia timbul dari berbagai proses alami seperti:
letusan vulkanik; pernapasan hewan dan manusia (yang menghirup oksigen dan
menghembuskan karbondioksida); dan pembakaran material organik (seperti
tumbuhan).
Dalam troposfer terdapat gas-gas rumah kaca yang menyebabkan
efek rumah kaca dan pemanasan global. Gas Rumah Kaca dapat terbentuk secara
alami maupun sebagai akibat pencemaran.
Gas Rumah Kaca yang berada di atmosfer (troposfer) dihasilkan
dari berbagai kegiatan manusia terutama yang berhubungan dengan pembakaran
bahan bakar fosil (minyak, gas, dan batubara) seperti pada pembangkitan tenaga
listrik, kendaraan bermotor, AC, komputer, memasak. Selain itu, Gas Rumah Kaca
juga dihasilkan dari pembakaran dan penggundulan hutan, serta aktivitas
pertanian dan peternakan. Gas Rumah Kaca yang dihasilkan dari kegiatan
tersebut, seperti H2O (uap air), CO2 (karbon dioksida), O3 (ozon), CH4
(metana), N2O (dinitrogen oksida), CFC (cholorofluorokarbon : CFC R-11 dan CFC
R-12), dan gas lainnya seperti HFCS, PFCS, dan SF6 .
Karbondioksida (CO2) berasal dari pembakaran batu bara untuk
listrik dan pemanas, pembakaran produk dari fosil seperti bensin, solar, bahan
bakar pesawat pada kegiatan transportasi dan industri. CO2 juga berasal dari
akibat perubahan tata guna lahan yang disebabkan karena kebakaran hutan,
pembukaan hutan akibat eksplotasi dan eksplorasi dalam pertambangan.
Sumber lainnya adalah metana yang dibuat manusia dari
aktivitas pertanian, kotoran ternak, penanaman padi, dan dari limbah organik di
tempat pembuangan sampah.
Jelaga atau karbon hitam yang berasal dari pembakaran kayu,
kotoran hewan dan sisa-sisa tanaman pangan untuk memasak dan pabrik batu bata
pun menjadi penyebab pemanasan global.
Yang terakhir adalah nirus oksida yang berasal dari proses
pertanian yang mengandalkan pupuk nitrogen atau pupuk amonia yang berbahan
dasar kimia.
Demikian artikel 5 Zat Penyebab Pencemaran udara semoga bisa bermanfaat.