Pengertian Peta, jenis, dan Komponennya Lengkap
Hallo agan peta sudah tidak asing dengan kita, eta beguna untuk mencari letak suatu tempat, lalu apa itu peta?
Pengertian Peta
Seperti ang kita ketahui banyak sekali wilayah-wilayah
seperti wilayah desa/kelurahan tempat tinggal kalian. Bahkan wilayah kecamatan
dan kabupaten/kota. Ada batas wilayah,
jalan, sungai, dan kantor pemerintahan. Mungkin juga ada gunung, danau, laut,
dan sebagainya. Semua digambarkan pada
kertas atau bidang datar, dengan perbandingan ukuran atau skala tertentu.
Gambar tersebut dikenal dengan istilah peta.
Jadi peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar
yang dibuat dengan perbandingan atau skala tertentu. Bentuk peta bermacam-macam. Ada peta datar,
peta timbul dan peta digital.
- Peta datar yaitu gambar permukaan buminya rata. Dibuat
pada sebuah bidang datar seperti kertas, kain, plastik, dan sebagainya.
- Peta timbul dibuat sesuai dengan kenampakan permukaan bumi
aslinya. Peta ini menunjukkan tinggi rendah suatu wilayah.
- Peta digital dibuat dengan teknologi komputer. Gambarnya
dapat ditayangkan melalui monitor.
Lembaga pembuat peta adalah jawatan Topografi. Sedangkan
sumber data pembuatan peta dapat diperoleh dari Badan Koordinasi Survei dan
Pemetaan Nasional (Bakosurtanal). Setiap kantor pemerintahan memiliki peta.
Kantor Desa/Kelurahan memiliki Peta Desa/Kelurahan. Kantor Kecamatan memiliki
Peta Kecamatan. Kantor Kabupaten/Kota memiliki Peta Kabupaten/Kota. Kantor
Gubernur memiliki Peta Provinsi. Di samping itu juga memiliki Peta Negara yaitu
Peta Indonesia. Di dalam peta terdapat berbagai petunjuk dan informasi dari
suatu wilayah.
Jenis Peta
Berdasarkan isi informasinya, jenis peta dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu peta umum dan peta tematik.
a. Peta Umum
Peta umum adalah peta yang menggambarkan seluruh kenampakan
permukaan bumi. Peta ini memuat berbagai informasi, seperti kenampakan alam
maupun kenampakan budaya. Kenampakan alam antara lain berupa gunung, sungai,
danau, pulau, dan laut. Kenampakan budaya, misalnya : batas wilayah, jalan
raya, jalan kereta api, kota, bandar udara, pelabuhan, dan sebagainya.
Peta umum sering kita temui di sekolah-sekolah. Peta ini
dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu peta dunia, peta orografi dan peta
topografi.
1) Peta Dunia menggambarkan bentuk dan letak wilayah
negaranegara di dunia.
Contoh: Peta Dunia Kenegaraan
2) Peta Orografi menggambarkan seluruh atau sebagian
permukaan bumi, bercorak umum dan berskala kecil.
Contoh : Peta Kabupaten
3) Peta Topografi menggambarkan permukaan dan tinggi rendah
bumi, yang dilengkapi dengan kenampakan alam dan budaya.
Contoh : Peta Provinsi
b. Peta Tematik
Peta Tematik adalah peta yang menunjukkan tema tertentu.
Peta ini memuat jenis informasi tertentu atau khusus, sehingga sering disebut
Peta Khusus. Contoh: Peta Peninggalan Bersejarah, Peta
Pertambangan, Peta Pariwisata, Peta Suhu Udara dan Curah Hujan,
Peta Arah Angin, Peta Fauna, dan sebagainya. Peta Tematik
biasanya digunakan oleh pihak tertentu saja.
Misalnya Dinas Purbakala atau sejenisnya membuat Peta peninggalan
Bersejarah, untuk memberi informasi tentang peninggalan bersejarah yang dapat
dituju oleh para peneliti atau wisatawan budaya.
Berdasarkan peta tersebut dapat diketahui
bahwa provinsi Jawa Tengah memiliki berbagai peninggalan bersejarah, antara
lain candi, masjid agung, gereja tua, istana raja, dan monumen-monumen. Candi terletak di Magelang, Masjid Agung di Demak, Gereja
Tua di
Salatiga, Istana Raja di Surakarta, Monumen terdapat di
Semarang, Tegal dan Purbalingga. Selain tersebut di atas, jenis peta dapat
dikelompokkan berdasarkan skala peta. Jenis peta berdasarkan skalanya ada lima
macam, yaitu:
a. Peta Kadaster, yaitu peta yang menggunakan skala 1 :
5.000 ke bawah.
b. Peta skala besar, yaitu peta yang menggunakan skala 1 :
5.000 sampai 1 : 250.000.
c. Peta skala sedang (menengah), yaitu peta yang menggunakan
skala 1 : 250.000 sampai 1 : 500.000.
d. Peta skala kecil, yaitu peta yang menggunakan skala 1 :
500.000 sampai 1 : 1.000.000.
e. Peta geografi, yaitu peta yang menggunakan skala 1 :
1.000.000 lebih.
Komponen peta
Peta memiliki komponen-komponen yang harus dipahami oleh
para
pembaca peta. Komponen peta antara lain, sebagai berikut.
1. Judul
Judul peta biasanya ditulis pada bagian atas peta. Judul
peta menunjukkan isi peta. Misalnya peta Kabupaten Klaten, berisi informasi geografis
Klaten. Peta Provinsi Banten berisi informasi geografis Banten. Peta
peninggalan bersejarah berisi informasi peninggalan bersejarah di suatu tempat.
2. Skala
Skala peta merupakan perbandingan jarak pada peta dengan
jarak sesungguhnya. Dengan dicantumkan skala peta, para pengguna peta dapat
menentukan jarak suatu wilayah. Pada umumnya peta menggunakan skala angka,
skala garis atau skala verbal.
- Skala angka adalah skala yang dinyatakan dalam bentuk
angka. Contoh : Peta Sulawesi dengan skala 1 : 200.000. Artinya jarak 1 cm pada
peta menunjukkan 200.000 cm atau 2 kilometer jarak sesungguhnya di muka bumi.
Skala angka juga disebut skala numerik.
- Skala garis adalah skala yang dinyatakan dalam bentuk
garis, yang terbagi dalam beberapa bagian yang sama.
- Skala verbal adalah skala yang dinyatakan dalam bentuk
kalimat. Contoh : 1 centimeter ke 1 kilometer. Artinya 1 centimeter di peta sama
dengan 1 kilometer di muka bumi.
3. Simbol
Simbol pada peta berupa gambar atau warna tertentu yang
digunakan untuk mewakili objek. Simbol pada peta yang berupa warna, antara lain
:
- Warna hijau menunjukkan daerah dataran rendah, yang
memiliki ketinggian 0 sampai 400 meter di atas permukaan air laut.
- Warna kuning menunjukkan daerah dataran tinggi, yang
memiliki ketinggian antara 400 meter sampai 1000 meter di atas permukaan air
laut.
- Warna biru muda menunjukkan daerah perairan dangkal, yang memiliki
kedalaman 0 sampai 200 meter di bawah permukaan air.
- Warna biru menunjukkan daerah perairan yang memiliki
kedalaman antara 200 meter sampai 1.000 meter.
- Warna biru tua menunjukkan daerah perairan dalam yang
memiliki kedalaman 1.000 meter lebih.
4. Garis Astronomis
Garis astronomis adalah garis khayal pada muka bumi.
Garis-garis khayal yang mendatar pada peta disebut garis lintang, sedangkan
yang tegak disebut garis bujur. Garis lintang dan garis bujur memudahkan para
pengguna peta menentukan letak suatu wilayah.
5. Legenda
Legenda adalah keterangan beberapa simbol pada peta. Gunanya
untuk memudahkan pengguna peta atau pembaca memahami isi peta. Istilah “Legenda” kadang-kadang diganti
dengan “Keterangan”.
6. Mata Angin
Pedoman utama mata angin pada peta mengarah ke atas yang menunjukkan
arah utara. Petunjuk arah utara diberi huruf U . Untuk peta yang sudah
dilengkapi dengan garis lintang dan garis bujur, gambar arah mata angin kadang-kadang
tidak diperlukan lagi.
Di lingkungan sekolah kita sering menjumpai kumpulan
beberapa peta yang berbentuk buku. Buku yang merupakan kumpulan peta disebut atlas. Masing-masing atlas diberi judul sesuai dengan isinya
seperti Atlas Jawa dan Madura, Atlas Indonesia, Atlas Dunia, dan sebagainya. Pada
halaman muka atlas dicantumkan nama penyusun dan tahun penerbitan atlas.
Halaman berikutnya adalah daftar isi yang merupakan petunjuk isi atlas secara
urut setiap halaman. Daftar isi terdapat pada halaman awal, sedangkan pada
halaman akhir atlas terdapat indeks. Indeks adalah daftar kata yang disusun
berdasarkan abjad. Fungsi indeks adalah untuk membantu pembaca mencari letak
kota, sungai, gunung, atau objek tertentu di peta. Seandainya kita ingin
mencari letak kota Pare-Pare, maka kita cari abjad P pada indeks. Misalnya pada
indeks tertulis Pare-Pare 42, B4, artinya kota Pare-Pare terdapat pada atlas
halaman 42, di pertemuan bidang B dan bidang 4. Bidang B di antara dua garis
bujur. Bidang 4 berada di antara dua garis lintang.
demikian artikel berjudul Pengertian Peta, jenis, dan Komponennya Lengkap semoga bisa bermanfaat.