Peran Sumber Daya Alam Hayati Terhadap Pembangunan Ekonomi
Sumber daya
alam (SDA) hayati adalah semua makhluk hidup seperti hewan, tumbuhan, dan
mikroba yang ada di muka bumi ini. Tumbuhan merupakan sumber daya alam yang
sangat beragam dan jumlahnya banyak. Eksploitasi tumbuhan yang berlebihan dapat
mengakibatkan kerusakan bahkan kepunahan. Pemanfaatan tumbuhan oleh manusia
diantaranya: Bahan makanan (padi, gandum, tebu) bahan bangungan (kayu jati,
kayu mahoni), bahan bakar, (kelapa sawit, jarak) obat (jahe, kunir, kina).
Apabila manusia mampu mengolah SDA hayati menjadi produk yang lebih berguna
dalam jumlah yang banyak dan dapat dijual akan merupakan sumber pendapatan masyarakat
dan pendapatan nasional.
Peran dan fungsi SDA hayati terhadap
pembangunan ekonomi
1) Menaikkan Produk Domestik Bruto
(PDB)
Apabila
dilihat dari segi ekonomi, sektor pertanian ini mampu menaikkan PDB kita dan membawa
keuntungan. Hal ini terjadi apabila ditingkatkan hasil produksinya dan mencari wilayah
yang dianggap memiliki pangsa pasar yang luas.
Dilihat dari
segi kuantitas, wilayah Indonesia terdiri dari ±250 juta jiwa dapat menjadi
target utama pangsa pasar yang cukup ekonomis dan menguntungkan bagi kita.
Apalagi jika mampu menembus ke pasar luar yang membutuhkan barang-barang hasil
pertanian negara kita. Ini merupakan suatu perencanaan yang cukup bagus dalam
menembus pasar dunia, bahkan bisa meningkatkan pendapatan negara dari sektor
pertanian. Dari pembelajaran inilah kita bisa menentukan target yang akan ditempuh
kedepannya dengan memperhatikan pada sektor pertanian yang dianggap kecil, namun
sebenarnya bisa memberi peluang keuntungan yang besar.
Baca juga: Pengertian pembangunan ekonomi lengkap
Contoh:
Kelompok Tani dari Kabupaten Boyolali Jawa Tengah, merasa senang produk
Indonesia masuk ke luar negeri. Kelompok tani tersebut menyebutkan mulai
mengirim barang ke Singapura. Sejak Mei 2012, setiap minggu mereka bisa
mengirim sayur dan buah sebanyak 3 ton. Jika hal ini terus terjadi setiap
minggunya dan tidak hanya dari satu kelompok tani, otomatis pendapatan nasional
akan meningkat dan masyarakat pun bisa lebih sejahtera.
2) Penyedia Lapangan Pekerjaan
Peran SDA
hayati dalam bentuk produksi pertanian telah mampu menyediakan lapangan
pekerjaan yang cukup banyak. peran sektor pertanian terhadap penyerapan tenaga
kerja adalah sebesar 33 persen (BPS 2012). Ini merupakan angka yang cukup
besar. Tabel tersebut juga menunjukkan bahwa struktur tenaga kerja saat ini
masih didominasi oleh sektor pertanian.
3) Menyejahterakan Petani
Sektor
pertanian merupakan sumber utama kehidupan dan pendapatan masyarakat petani. Menyejahterakan
disini mengandung arti luas, mampu menumbuhkembangkan partisipasi petani dan
mampu meningkatkan keadaan sosial ekonomi petani melalui peningkatan akses terhadap
teknologi, modal, dan pasar.
4) Penyedia Pangan Masyarakat
Peranan
petani tidak dapat dilepaskan dalam kehidupan masyarakat. Mengapa demikian, karena
petani menjadi pemasok setiap kebutuhan pangan dari setiap anggota keluarga
dalam pemenuhan kebutuhan pokoknya sehari-hari.Tanpa adanya petani manusia
tentu tidak dapat memenuhi kebutuhannya bahkan harus mengimpor barang-barang
pangan dari luar. Di wilayah Indonesia profesi sebagai petani mampu mengurangi
angka pengangguran yang cukup besar, dimana sektor pertanian terbuka secara
luas asalkan memiliki modal dan pengetahuan yang cukup dalam pengelolaaan usaha
tani tersebut. Keterkaitan peran petani dengan masyarakat bisa disamakan
sebagai keterkaitan antara produsen dengan konsumen. Produsen harus selalu
menyediakan setiap saat barang-barang kebutuhan dari konsumennya. Oleh karena itu
terdapat saling ketergantungan antara peran petani dengan masyarakat dalam
pemenuhan setiap kebutuhan masyarakat.
5) Menjadi Basis Pertumbuhan Ekonomi
Sektor
pertanian menjadi salah satu dari unsur-unsur yang mengisi pertumbuhan
perekonomian di setiap negara. Sektor pertanian meski hanya menyumbang tidak
sampai dari ¼ pendapatan negara tetapi menjadi penopang terhadap pendapatan
dari setiap negara terutama di Indonesia yang tiap tahunnya mengekspor biji
mete, beras, dan berbagai bahan pokok lainnya dalam pangan menjadi pemasukan
devisa negara tiap tahunnya. Menurut laporan BPS, sektor ekonomi yang
menunjukkan nilai tambah bruto terbesar dalam PDB berdasarkan harga berlaku triwulan
I-2010 adalah sektor industri pengolahan sebesar Rp380,9 triliun, kemudian
sektor pertanian Rp239,4 triliun. Dari data tersebut dapat diartikan bahwa
sektor pertanian menempati peringkat ke-2 setelah sektor industri dalam
pendapatan negara tiap tahunnya. Melihat dari data BPS tersebut dapat
dikemukakan bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang cukup menguntungkan
apabila ditingkatkan dan disebarluaskan pangsa pasarnya khususnya dalam pemasaran
produk- produk lokal negara kita sehingga tidak kalah saing dengan
produk-produk luar yang bermunculan saat ini.
Demikian
artikel saya tentang Peran Sumber Daya Alam Hayati Terhadap Pembangunan Ekonomi
semoga bisa bermanfaat bagi agan sekalian.