Aktivitas Ekonomi Masyarakat Berdasarkan Daerahnya
Pola kehidupan manusia cenderung dipengaruhi oleh kondisi
fisik lingkungan setempat, tidak terkecuali dengan kehidupan sosial ekonominya.
Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, pemanfaatan lahan oleh manusia harus
disesuaikan dengan kondisi fisik lainnya, antara lain jenis tanah, cuaca,
ketersediaan air, kemiringan lereng, ataupun dengan kondisi curah hujannya.
Secara umum, pemusatan manusia atau penduduk menempati
wilayah yang mempunyai ciri fisik ideal, antara lain, topografinya datar atau
landai, mudah memperoleh air tanah, kondisi udara sejuk, dan kondisi tanah yang
subur. Akan tetapi, kondisi ideal ini tidak tersebar merata di permukaan bumi
ini. Oleh karena itu, manusia dituntut mampu beradaptasi dan mengembangkan
kemampuan dirinya agar dapat mengurangi pengaruh lingkungan yang kurang
menguntungkan.
Berdasarkan pengaruh
kondisi lingkungan fisiknya, aktivitas sosial ekonomi manusia dapat dibedakan
menjadi tiga, yaitu aktivitas manusia di daerah pantai, di daerah dataran
rendah, dan di daerah dataran tinggi atau pegunungan.
1. Daerah Pantai
Kegiatan manusia yang tinggal di daerah pantai erat
kaitannya dengan kegiatan perikanan atau kelautan, antara lain, meliputi
hal-hal berikut ini.
a. Usaha-usaha nelayan dalam menangkap ikan.
b. Pembuatan tambak-tambak untuk budidaya ikan dan udang, di
daerah payau.
c. Pembuatan tambak-tambak untuk menghasilkan garam.
d. Budidaya mutiara dan rumput laut.
e. Dalam bidang pertanian, dilakukan budidaya perkebunan
kelapa dan pengolahan sawah pasang surut.
f. Di beberapa wilayah pantai, telah difungsikan sebagai
objek wisata, sehingga membuka peluang pengembangan sector perdagangan dan
jasa.
2. Daerah Dataran
Rendah
a. Topografinya yang relatif datar membuat kawasan ini layak
untuk semua bentuk penggunaan lahan, baik itu untuk pertanian, permukiman,
industri, ataupun bentuk-bentuk penggunaan lahan yang lain.
b. Sebagai lahan pertanian, daerah dataran rendah pada
umumnya subur karena proses sedimentasi. Jenis tanaman yang cocok, antara lain,
padi, palawija, kacang-kacangan, dan buah-buahan.
c. Sebagai lokasi permukiman, daerah ini dapat cepat
mengalami perkembangan ke segala arah.
d. Dari segi pembangunan sarana dan prasarana sosial, daerah
dataran rendah lebih mudah diusahakan. Hal ini dikarenakan reliefnya datar
sehingga sedikit ditemui barier alam serta kondisi tanah yang cukup stabil.
e. Sehubungan dengan ketersediaan sarana dan prasarana,
dataran rendah juga sangat cocok digunakan sebagai kawasan industri.
3. Daerah Dataran
Tinggi dan Daerah Pegunungan
Kondisi iklim di dataran tinggi dan pegunungan pada umumnya
sedang hingga dingin. Hal ini sangat cocok untuk kegiatankegiatan, berikut ini.
a. Pertanian dan perkebunan, terutama untuk padi, sayuran,
teh, kopi, buah-buahan, serta berbagai jenis bunga dan tanaman hias.
b. Peternakan, terutama sapi, hal ini dikarenakan
ketersediaan rumput dan air yang pada umumnya cukup melimpah.
c. Sebagai tujuan wisata, karena pada umumnya, daerah
dataran tinggi dan daerah pegunungan mempunyai pemandangan alam yang indah,
seperti air terjun, danau, dan agrowisata.
d. Pada lereng-lereng pegunungan, biasanya pemanfaatannya
terbatas untuk areal hutan lindung yang fungsinya telah dikembangkan lebih
lanjut menjadi hutan produksi ataupun hutan wisata.
Demikian artikel saya tentang Aktivitas Ekonomi Masyarakat Berdasarkan Daerahnya semoga
bermanfaat bagi agan sekalian.