Pengertian Penyimpangan Sosial Lengkap
Hallo
agan…Kali ini saya mau membagikan artikel tentang pengertian penyimpangan sosial secara lengkap dan mendetail.
Kenapa lengkap dan mendetail? Karena dari pengertiannya ada, faktor yang
mempengaruhi penyimpangan ada, bentuk dan sifat penyimpangan juga ada. Ok
langsung saja kita ke uraian penjelasannya!
Pengertian penyimpangan sosial
Perilaku penyimpangan (deviasi sosial) adalah semua bentuk
perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma sosial yang ada. Perilaku
penyimpangan dapat terjadi di mana saja, baik di keluarga maupun di masyarakat. Menurut G. Kartasaputra, perilaku
penyimpangan adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang yang tidak sesuai atau tidak menyesuaikan diri dengan norma-norma
yang berlaku di masyarakat, baik yang dilakukan secara sadar ataupun tidak.
Pengertian Perilaku Menyimpang Menurut Para Ahli - Berikut beberapa definisi penyimpangan sosial yang diajukan oleh para ahli. Macam-macam pengertian perilaku menyimpang menurut para ahli adalah sebagai berikut..
James Vander Zanden: Menurut James Vander Zanden, mengatakan bahwa pengertian perilaku menyimpang adalah perilaku yang dianggap sebagai hal tercela di luar batas-batas toleransi oleh sejumlah besar orang
Bruce J. Cohen: Pengertian menurut Bruce J. Cohen bahwa perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat.
Robert M.Z. Lawang: Pengertian perilaku menyimpang menurut Robert M.Z. Lawang adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku tersebut.
Paul B. Horton: Menurutnya, pengertian perilaku penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat.
Hal-Hal yang
Memengaruhi Terjadinya Perilaku Penyimpangan
Terjadinya perilaku penyimpangan dapat dipengaruhi oleh
hal-hal berikut ini.
a. Tidak mempunyai seseorang sebagai panutan dalam memahami
dan meresapi tata nilai atau norma-norma yang berlaku di masyarakat. Kondisi
semacam ini lazim disebut sebagai hasil proses sosialisasi yang tidak sempurna.
Akibatnya, ia tidak bisa membedakan hal-hal yang baik ataupun yang buruk, benar
atau salah, pantas atau tidak pantas, dan sebagainya.
b. Pengaruh lingkungan kehidupan sosial yang tidak baik,
misalnya lingkungan yang sering terjadi tindak penyimpangan, seperti
prostitusi, perjudian, mabuk-mabukan, dan sebagainya.
c. Proses bersosialisasi yang negatif, karena bergaul dengan
para pelaku penyimpangan sosial, seperti kelompok preman, pemabuk, penjudi, dan
sebagainya.
d. Ketidakadilan, sehingga pihak-pihak yang dirugikan
melakukan protes, unjuk rasa, bahkan bisa menjurus ke tindakan anarkis.
Bentuk-Bentuk Penyimpangan Sosial
Penyimpangan sosial dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
dilihat berdasarkan kadar penyimpangannya dan dilihat berdasarkan pelaku
penyimpangannya.
a. Berdasarkan Kadar Penyimpangan
1 ) Penyimpangan
primer
Penyimpangan primer disebut juga penyimpangan ringan. Para
pelaku penyimpangan ini umumnya tidak menyadari bahwa dirinya melakukan
penyimpangan. Penyimpangan primer dilakukan tidak secara terus menerus
(insidental saja) dan pada umumnya tidak begitu merugikan orang lain, misalnya
mabuk saat pesta, mencoretcoret tembok tetangga, ataupun balapan liar di jalan.
Penyimpangan jenis ini bersifat sementara (temporer), maka orang yang melakukan
penyimpangan primer, masih dapat diterima oleh masyarakat.
2 ) Penyimpangan
sekunder
Penyimpangan sekunder disebut juga penyimpangan berat.
Umumnya perilaku penyimpangan dilakukan oleh seseorang secara berulang-ulang
dan terus menerus meskipun pelakunya sudah dikenai sanksi. Bentuk penyimpangan
ini mengarah pada tindak kriminal, seperti pembunuhan, perampokan, dan
pencurian. Penyimpangan jenis ini sangat merugikan orang lain, sehingga
pelakunya dapat dikenai sanksi hukum atau pidana.
b . Berdasarkan Pelaku Penyimpangan
tawuran sebagai bentuk penyimpangan |
1 ) Penyimpangan
individu (individual deviation)
Penyimpangan jenis ini dilakukan secara perorangan tanpa
campur tangan orang lain. Contohnya seorang pejabat yang korupsi, oknum polisi
yang melakukan pemerasan terhadap individu yang memiliki suatu kasus, suami
atau istri yang selingkuh, dan anak yang durhaka terhadap orang tua. Dilihat
dari kadarnya penyimpangan perilaku yang bersifat individual, menyebabkan
pelakunya mendapat sebutan seperti pembandel, pembangkang, pelanggar, bahkan
penjahat.
2 ) Penyimpangan
kelompok (group deviation)
Penyimpangan jenis ini dilakukan oleh beberapa orang yang
secara bersama-sama melakukan tindakan yang menyimpang. Contohnya pesta narkoba
yang dilakukan kelompok satu geng, perkelahian massal yang dilakukan
antarkelompok suku, ataupun pemberontakan. Penyimpangan kelompok biasanya sulit
untuk dikendalikan, karena kelompok-kelompok tersebut umumnya mempunyai
nilainilai serta kaidah-kaidah sendiri yang berlaku bagi semua anggota kelompoknya.
Sikap fanatik yang dimiliki setiap anggota terhadap kelompoknya menyebabkan
mereka merasa tidak melakukan perilaku yang menyimpang. Hal tersebut
menyebabkan penyimpangan kelompok lebih berbahaya daripada penyimpangan individu.
3 ) Penyimpangan
campuran (mixture of both deviation)
Penyimpangan campuran diawali dari penyimpangan individu. Akan
tetapi, seiring dengan berjalannya waktu, ia (pelaku penyimpangan) dapat memengaruhi
orang lain, sehingga ikut melakukan tindakan menyimpang seperti halnya dirinya.
Contoh penyimpangan campuran adalah sindikat narkoba, sindikat uang palsu,
ataupun demonstrasi yang berkembang menjadi amuk massa.
Sifat-Sifat
Penyimpangan
Dilihat dari sifatnya, penyimpangan dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu penyimpangan sosial yang bersifat positif dan yang bersifat
negatif.
a. Penyimpangan yang
Bersifat Positif
Penyimpangan yang bersifat positif merupakan suatu bentuk
penyimpangan atau perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma
yang berlaku, tetapi mempunyai dampak positif terhadap dirinya maupun
masyarakat. Penyimpangan ini memberikan unsur inovatif dan kreatif sehingga
dapat diterima oleh masyarakat, meskipun caranya masih belum umum atau
menyimpang dari norma yang berlaku. Misalnya, pada masyarakat yang masih
tradisional, perempuan yang melakukan aktivitas atau menjalin profesi yang umum
dilakukan oleh lakilaki seperti berkarir di bidang politik, menjadi pembalap,
sopir taksi, anggota militer dan lain-lain oleh sebagian orang masih dianggap
tabu. Namun hal tersebut mempunyai dampak positif, yaitu emansipasi wanita.
b . Penyimpangan yang
Bersifat Negatif
Penyimpangan yang bersifat negatif merupakan penyimpangan
yang cenderung mengarah pada tindakan yang dipandang rendah, berdampak buruk
serta merugikan bagi pelaku dan juga masyarakat. Bobot penyimpangan negatif
dapat dilihat dari norma-norma atau nilai-nilai yang telah dilanggar.
Pelanggaran terhadap norma-norma kesopanan dinilai lebih ringan disbanding
pelanggaran terhadap norma hukum. Contoh penyimpangan yang bersifat negatif,
membolos, pembunuhan, pencurian, korupsi, dan sebagainya.
Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Menyimpang
- Faktor Internal: Penyebab perilaku menyimpang dalam faktor internal adalah intelegensi atau tingkat kecerdasan, usia, jenis kelamin dan kedudukan seseorang dalam keluarga. Contohnya: seseorang ang tidak normal dan pertambahan usia.
- Faktor Eksternal: Penyebab perilaku menyimpang dalam faktor eksternal adalah kehidupan rumah tangga, atau keluarga, pendidikan di sekolah, pergaulan dan media massa. Contohnya: seorang anak yang biasa melihat orang tuanya bertengkar dapat melarikan diri pada obat-obatan, atau narkoba. Pergaulan individu yang berhubungan dengan teman-temannya, media massa, media cetak, media eletkronik.
Demikian artikel dari saya tentang pengertian penyimpangan sosial secara
lengkap semoga
informasinya bisa berguna untuk agan yang sedang mencari info tersebut atau
sekedar menambah-nambah pengetahuan.