Pengertian Blokade Laut dan Upaya Indonesia Mengatasinya
Hallo Agan...Blokade laut yang dilakukan oleh Belanda pada negara indonesia dimulai pada bulan
November 1945. Blokade ini adalah pemerintah belanda menutup pintu keluar-masuk perdagangan Indonesia.
Akibatnya, barang-barang dagangan milik Indonesia tidak dapat diekspor, dan
Indonesia tidak dapat memperoleh barang-barang impor yang sangat dibutuhkan rakyat indonesia.
Blokade laut yang dimulai pada bulan November 1945 ini,
menutup pintu keluar-masuk perdagangan RI. Adapun alasan pemerintah Belanda
melakukan blokade ini adalah:
1. Untuk mencegah dimasukkannya senjata dan peralatan
militer ke Indonesia sehingga pertahanan indonesia menjadi lemah.
2. Mencegah dikeluarkannya hasil-hasil perkebunan milik
Belanda dan milik asing lainnya sehingga belanda tetap bisa mendapatkan keuntungan dari Indonesia.
3. Melindungi bangsa Indonesia dari tindakan-tindakan yang
dilakukan oleh orang bukan Indonesia yang dapat menagmbil alih negara.
4. Tujuan Belanda melakukan blokade ini adalah untuk
meruntuhkan perekonomian Indonesia agar indonesia menjadi lemah.
Dalam rangka menghadapi masalah blokade laut ini, pemerintah
Indonesia melakukan berbagai upaya agar ekonomi Indonesia bisa membaik dan bisa
mendapatkan bara-barang impor yang dibutuhkan oleh rakyat indonesia, dan upaya yang dilakukan di antaranya
sebagai berikut.
1). Melaksanakan
Program Pinjaman Nasional
Program pinjaman nasional dilaksanakan oleh Menteri Keuangan
Ir. Surachman dengan persetujuan dari Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia
Pusat (BP-KNIP). Pinjaman yang direncanakan sebanyak 1 miliar rupiah dan dibagi
atas dua tahap. Pinjaman akan dibayar kembali selambat-lambatnya dalam waktu 40
tahun. Pada bulan Juli 1946, seluruh penduduk Jawa dan Madura diharuskan
menyetorkan sejumlah uang kepada Bank Tabungan Pos dan rumah-rumah pegadaian.
Pelaksanaan pinjaman ini dinilai sukses. Kesuksesan merupakan bukti dukungan
rakyat terhadap negara. Tanpa dukungan dan kesadaran rakyat yang tinggi, dapat
dipastikan negara akan mengalami kebangkrutan.
Baca juga: Masalah Ekonomi Masa Demokrasi Liberal dan Terpimpin Serta Upaya Mengatasinya
Baca juga: Masalah Ekonomi Masa Demokrasi Liberal dan Terpimpin Serta Upaya Mengatasinya
2). Melakukan
Diplomasi ke India
Pada tahun 1946, Indonesia membantu pemerintah India yang
tengah menghadapi bahaya kelaparan dengan mengirimkan beras seberat 500.000
ton. Sebagai imbalannya, pemerintah India menjanjikan akan mengirimkan bahan
pakaian yang sangat dibutuhkan oleh rakyat Indonesia. Selain bersifat ekonomis,
pengiriman bantuan ke India juga bersifat politis karena India merupakan negara
Asia yang paling aktif mendukung perjuangan diplomatik dalam rangka solidaritas
negara-negara Asia.
3). Mengadakan
Hubungan Dagang Langsung ke Luar Negeri
Usaha mengadakan hubungan dagang ke luar negeri itu dirintis
oleh Banking and Tranding Coperation (BTC), suatu badan perdagangan
semipemerintah. BTC berhasil mengadakan kontak dengan perusahaan swasta Amerika
Serikat. Dalam transaksi pertama, pihak Amerika Serikat bersedia membeli
barang-barang ekspor dari sektor perkebunan seperti gula, teh, dan karet.
Usaha lain untuk mengadakan hubungan dagang langsung ke luar
negeri juga dilakukan melalui Sumatra. Tujuan utamanya adalah Singapura dan
Malaya. Usaha ini dilakukan dengan perahu layar dan kapal motor cepat.
Pelaksanaan penembusan blokade dilakukan oleh angkatan laut Republik Indonesia
dengan bantuan dari pemerintah daerah penghasil barang-barang ekspor. Melalui upaya
ini, Indonesia berhasil menjual barang-barang ekspor dan memperoleh
barang-barang impor yang dibutuhkan.
Akhirnya, walaupun Indonesia diblokade lautnya oleh belanda
dengan tujuan untuk meruntuhkan ekonomi Indonesia. Indonesia tetap kokoh dan
mampu bertahan karena kebijakan pemerintah yang tepat pada masa itu, meskipun
dalam keadaan yang sulit tersebut sampai akhirnya, blokade laut dicabut dan
tidak berlaku lagi.